Mengenal selama bertahun-tahun belum tentu membuat kita bisa saling mengenal lebih satu sesama lain. Berjuta menit dan jam, hari dan bulan yang terus berganti selalu kita hitung bersama, tapi tetap kita punya sedetik waktu saling tak memperhatikan dan tidak peduli. Bukan tidak peduli,hanya saja kita butuh waktu berbeda satu sama lain.


Bila menghitung waktu yang kita habiskan bersama, dimulai dari kita saling mengenal nama dan kelas saat masih di bangku sekolah menengah pertama. Mulai dihadirkan rasa menyayangi saat di sekolah menengah atas dan saling peduli satu sama lain dan menghabiskan waktu bersama saat di bangku kuliah hingga kini berjalan telah habis delapan tahun waktu yang terlewati. Waktu yang lama bukan ? 

Mengenal dan mencintaimu membuat aku memiliki sisi yang berbeda dari kehidupan ini. Ada seseorang yang harus aku hormati dan aku perlakukan sebaik-baiknya. Tak ingin ia tahu bagaimana buruknya wanita yang disayanginya ini. Seorang wanita mampu bersikap semanis mungkin di depan lelakinya namun ia bisa berubah menjadi sebaliknya saat bersama sahabat-sahabatnya. Bukannya dalam sebuah hubungan harus saling melengkapi ? menjadi sahabat, pacar juga teman ? . 

Sahabat yang tetap menjaga satu sama lain, teman yang mengerti dan bertoleransi satu sama lain dan pacar yang dengan harapan akan menjadi pasangan hidup untuk selamanya. Pesan berantai sering mengatakan, dalam sebuah hubungan harus saling terbuka dan mengenal baik dan buruknya. Pesan yang benar namun itu semua tak berlaku dalam setiap hubungan. Tidak ada wanita yang ingin lelakiknya tahu bagaimana buruknya ia sebenarnya. Meski saling terbuka dan saling menghabiskan waktu bersama, kembali ada satu detik waktu yang dimiliki wanita tak diketahui oleh lelaki. 

Tercap sebagai gadis tomboi bukan hal yang mengasyikkan. Andaikan diizinkan mengulang, aku ingin benar-benar menjadi seorang wanita yang santun, feminim dan jauh dari kata tomboi. Bukan pula keinginan ibu dan bapak yang menginginkan anak laki-laki namun yang Tuhan berikan anak perempuan. Setiap manusia diciptakan dengan beragam perilaku, beragam kebiasaan dan beragam rupa. Bukan tidak ada, saat seorang wanita telah memiliki orang yang disayanginya ia akan bersikap tak acuh dan tetap bergaya tomboi. Bukan tak berusaha ingin merubah agar lelakinya tak merasa malu saat bersamanya di depan umum.

Setiap wanita akan berusaha menampilkan yang terbaik untuk lelakinya saat di depan umum. Menghilangkan segala kebiasaan buruk yang dimilikinya hanya untuk lelakinya

Setiap manusia, Tuhan ciptakan dengan beragam kelebihan dan kekurangan. Tak ada satupun manusia yang sempurna. Dengan berjuta kebiasaan dan sikap yang salah dimiliki oleh wanita, ia tetap berusaha menjadi yang terbaik untuk lelakinya. Bukan hal yang mudah menghilangkan dan merubah sebuah kebiasaan itu. Alangkah lebih baiknya lelaki mampu menerima kekurangan wanitanya itu? 

Apakah sang lelaki tahu saat seorang wanita telah berusaha jauh dari kata tomboi dan sekitar wanita masih tetap mengatakan wanita itu tidak feminim ?. Ingin nangis ? hampir saja itu terjadi, tapi wanita sadar itu adalah sebuah kata pembangun teruntuk dirinya. Ingin marah ? tidak akan. Bukankah ini adalah keputusan sang wanita ingin merubah segala kebiasaan buruknya untuk dapat tampil terbaik di depan lelakinya ? 

Berapa lamapun waktu yang telah kita habiskan bersama, akan ada satu sisi kita tidak akan saling mengenal satu sama lain. Akan ada sebuah rahasia yang saling kita tutupi dan akan ada sebuah sikap khusus yang akan kita tampilkan satu sama lain saat sedang bersama.
Kelak bila benar engkau adalah lelakiku dunia dan akhirat, aku tak ingin kau tahu bagaimana buruknya wanitamu ini. Pasti akan ada sikap menghormati dan menghargai yang akan aku lakukan padamu.

                                                                                                Sudut Mimpi, 13 Juni 2016