TIPS AND TRIK BERADA di NEGARA MINORITAS MUSLIM

TIPS AND TRIK BERADA di NEGARA MINORITAS MUSLIM

Posted by Ceritanya Nisa on April 05, 2017 in bangkok, cerita liburan, perjalanan wanita,

Mungkin untuk pejalan yang travelling di dalam negeri tidak terlalu merasa kesusahan dengan makanan,budaya, bahasa dan lingkungan sekitar. Berbeda halnya dengan pejalan yang travelling keluar negeri, apalagi ke negara yang minoritas muslim. Meskipun negara-negara di asia tenggara (ASEAN) agama islam menjadi agama atau kepercayaan di rata-rata negara, namun tetap saja hal-hal sepele seperti mencari makanan halal, tanda waktu shalat akan sulit untuk pejalan temukan.

Bila biasanya, kami melakukan perjalanan ke Malaysia maka kali ini kami mencari rute travelling lain dengan mengunjungi negara Thailand. Meskipun tidak semua negara kami jamahi, namun dengan total delapan hari perjalanan telah membuat rasa haus dan penasaran kami pada Thailand terjawab sudah. Nah berikut beberapa tips dan trik dari kami untuk pejalan yang berencana melakukan perjalanan ke negara yang minoritas muslim :
  
                        1) Sebelum hari keberangkatan

·         Persiapkan keperluan ibadah kita.

Terkhusus bagi perempuan seperti halnya kami, pejalan mesti membawa mukena dan sajadah sendiri. Karena kita akan cukup sulit menemukan masjid atau mushalla. Ada baiknya pejalan juga membawa al-qur’an tapi apabila pejalan memiliki aplikasi al-qur’an di ponsel juga lebih baik.

·       Pejalan juga harus memiliki waktu shalat di ponsel, ini bisa kita unggah melalui google apps.

Pada saat di Bangkok, saya menggunakan aplikasi qur’an android maka di situ juga terdapat waktu penanda shalat. Ini cukup memudahkan pejalan untuk mengetahui waktu shalat karena kita akan sarang jarang mendengar panggilan adzan.

·         Persiapkan bekal makanan.

Untuk berjaga-jaga akan lebih baik kalau pejalan membawa bekal makanan sedari rumah. Pejalan cukup membawa makanan yang ringan-ringan dan tidak memenuhi muatan koper pejalan, seperti sambal kentang kering, pecal kering, terasi. Tapi apabila dirasa cukup menyulitkan, maka pejalan bisa hanya membawa sambal kentang kentang kering dan ini akan sangat membantu pejalan dalam hal pengisian kampung tengah.

Sedikit membuka cerita, pribadi saat perjalanan kemarin kami serta membawa rendang daging dalam perjalanan kali ini. Tak dapat jauh dari kampung halaman maka serta merta kami membawa rendang spesial buatan Mak Kujai :D.

·         Pejalan juga bisa membawa botol minum sendiri.

Kalau saya pribadi setiap melakukan perjalanan, saya selalu membawa botol minum sendiri. Meskipun saat ditempat tujuan pejalan membeli air mineral namun pejalan bisa menyalin ke botol minum milik pribadi agar lebih aman.

2) Selama liburan
Setelah beberapa persiapan sebelum keberangkatan pejalan persiapkan, maka inilah saatnya segala perlengkapan itu kita gunakan.

·     Saat tiba di negara tujuan, apabila pejalan sulit menemukan tempat untuk melaksanakan shalat maka pejalan bisa tetap menunaikan shalat di penginapan. Namun pastikan juga, kamar tempat kita menginap bersih untuk kita melakukan ibadah. Untuk perihal arah shalat, pejalan bisa menemukan kiblat shalat dengan bantuan kompas dan aplikasi kiblat. Karena jarang sekali penginapan-penginapan kelas menengah ke bawah yang menyediakan arah kiblat. Dalam perjalanan kita mendapatkan keringanan untuk menjamak ataupun menqashar shalat kita. Islam itu tidak menyulitkan bukan ??

·    Untuk hal makanan, cobalah cari rumah makan yang bertuliskan bismillah ataupun salam karena itu menandakan makanan yang mereka sediakan halal dan bisa kita nikmati.

Namun apabila pejalan ragu, pejalan bisa membeli nasi di Seven Eleven seharga 15 Bath dan makanlah dengan lauk perbekalan yang telah kita persiapkan.

Thailand terkhusus Bangkok, terkenal dengan jajanan pasarnya. Maka pejalan juga bisa menikmati jajanan pasar pinggir jalan yang sangat banyak dengan melihat tanda-tanda yang sayang katakan tadi. Seperti halnya saya suka kalap setiap membeli jajanan pasar di sana.

pinjem gambar temen yang ngetrip ke Bangkok juga :D 

dan ingat !! lihat-lihat dulu ya kondisi gerobak jajannya ada tulisan halal atau gak :D 

·      Jangan takut untuk bertanya di sekitar untuk menemukan lokasi makan yang halal. Tapi pejalan juga tidak salah untuk mencicipi beragam jajan yang berada di Sevel.

    Untuk sekedar informasi, saat berkunjung ke Bangkok kami menginap di sekitaran Jalan Thanon Tani, nah di sekitaran jalan itu cukup banyak makanan halal yang dapat pejalan temukan. Ditambah di Thanon Tani juga terdapat rumah makan kecil khas melayu bahkan makanan indonesia seperti bakso,miso juga ada. Nah di depan rumah makan juga ada gerobak jajanan yang dijual oleh muslim thai yang sangat enak dan recommended untuk pejalan datangi. 10 Bath setiap tusuknya jajanan pasar yang dijual, penjual juga ramah mesti mungkin pejalan akan sedikit kesulitan dalam bahasa. 

·         Dan satu lagi, pejalan yang sampai terlewatkan untuk mencicipi mango sticky rice dan Thaitea. Ditambah beragam buahan segar yang dijamin membuat pejalan yang vegetarian ataupun sedang diet puas makan. Kalau favorit saya mangga muda, jambu dan nanas maka buah favorit Kujai adalah mangga mateng. 

Selamat berpetualang dan selamat mencicipi beragam makanan di Thailand

Jangan malu bertanya, tapi kalau malu bertanya kita juga jadi jalan-jalan. 

Continue Reading

SELEBRASI FILARTC 2017

SELEBRASI FILARTC 2017

Posted by Ceritanya Nisa on April 01, 2017 in cerita nisa, DKI Jakarta, FILARTC, hari film nasional,

Pengalaman pertama hadir dan ikut menyaksikan bagaimana FILARTC diadakan buat haru biru diriku (ah apaan sih). Hari film yang setiap tahunnya diadakan tanggal 30 Maret, membuatku bertekad tahun ini aku harus menyaksikan langsung bagaimana sejarah dari sebuah film itu. 

Tidak mau menganggap diri sebagai sineas ataupun filmmaker, cukup sajalah aku dikenal sebagai penikmat film, film apapun akan aku tonton terkecuali film HOROR. Pernah tau dan terlibat langsung dalam melahirkan sebuah film sekalipun itu film pendek, membuatku tau bagaimana sulitnya membuat dan melahirkan sebuah film. Tentu saja perayaan Hari Film tahun ini membuatku ingin melihat langsung bagaimana sejarah dan perjalanan film itu. 

Finally aku memutuskan untuk ikut pada diskusi “Film Indonesia dalam Perspektif Lintas Bangsa” dan puas dengan diskusinya. Tak tanggung-tanggung narasumber yang dihadirkan, ada Hanung Bramantyo, Anggy Umbara, Riri Riza dan Edwin. Mereka inilah yang berhasil melahirkan film-film yang TOPE BEGETE dengan berbagai genre mereka masing-masing. 

Niat hati ingin berpoto dan sharing dengan Hanung Bramantyo tapi tak terwujud. Keburu berjejer wartawan yang ngeliput beliau hahaha. Oke, tapi tetap puas bisa sharing sedikit dengan Anggy Umbara. Pertanyaan yang telah kupersiapkan sejak dulu, pertama kali melihat karyanya yakni 3 (Alif,Lam,Mim) akhirnya tersampaikan :D. 

“ Mas, ide buat film Alif,Lam,Mim dari mana??

“ Dapet dari mimpi, pas bangun langsung aja aku tulis apa yang aku inget dari mimpi” 

Yaelah mas, aku udah nyiapin ni pertanyaan dari bertahun-tahun lalu dan jawabannnya sesimple itu T_T . 

Berharap dapat poto dengan Riri Riza tapi gak kesampaian, Riri Riza keburu ngacir dari ruangan pas Mira Lesmana dateng nyamperin --. 

Masing-masing dari sutradara pasti punya ideologi maasing-masing dan tujuan mereka masing-masing kenapa mereka melahirkan film yang begini ataupun film yang begitu. Riri Riza bilang “ Film Indonesia itu sebenarnya film penggabungan dari berbagai budaya”. Hanung Bramantyo punya pandangan sendiri “ Temukan formula maka sebuah film akan langsung Derrr”. Anggy Umbara punya pandangan sendiri “ film itu harus punya story telling yang kuat, cast yang pro, dan marketing yang oke”. Kalau Edwin, sebagai sutradara yang filmnya sudah go internasional bilang “ film itu wujud identitas bangsa kita”.

Nah, dari semua penyampaian mereka, satu hal yang aku tangkep bahwa semua kita itu bisa membanggakan Indonesia di mata dunia dengan cara apapun. Kalau kita terlahir sebagai sineas maka yang harus kita lakukan jadikanlah film itu sebagai softpower untuk melakukan diplomasi budaya kita baik itu untuk masyarakat indonesia ataupun di kancah internasional. 

Selesai ngikutin diskusi, aku berkesempatan untuk muter-muter sendirian ngeliat pameran still poto dari berbagai film yang ada di Indonesia. Dan yang paling ku suka still poto dari Chelsea Islan dalam film Headshot. You’r soo beautifull sistaaaaaa 

Still Photo Chelsea Islan dalam film Headshot

Tak hanya pameran still poto, di sini juga ada diperlihatkan bagaimana sejarah pertama kalinya perfilman yang ada di Indonesia. Penata kostum terbaik yang dimiliki Indonesia dan pemutaran film-film terbaik Indonesia. 

peristiwa sejarah perfilman di Indonesia

Okeee,jalan-jalan solo kali ini sampai di sini. Soo, kota mana lagi yang ingin kamu kunjungi nisa???? :D

Bahagia itu kita sendiri yang ciptakan

Continue Reading