Rabu, 25 September 2013






Malam itu,aku menikmati suasana malam di kota Madiun,Jawa Timur. Ada perasaan berbeda yang kurasakan. Aku rindu mama,aku rindu senyumnya,kisahnya,saat tertawa bersama,aku merindukan semua hal dari dirinya.

Malam itu kugoreskan perasaan rindu ini pada kertas putih tak bernoda,aku berharap mama dapat merasakan kerinduanku malam itu. Puisi ini terbit di Xpresi Riaupos 1 September 2013.

Puisi ini kupersembahkan sebagai hari ulangtahunmu mama :)


                      Aku dan Bulan

Malam ini,bulan  asyik bernyanyi
Ntah senandung nyanyian apa yang dia ucapkan
Aku tak memahaminya,namun aku terhibur

Tiga tembang lagu dinyanyikannya
Akhirnya usai sudah hiburanku malam ini
Malam ini bulan asyik menyuarakan isi hatinya
Yang rindu akan kekasih hatinya nun jauh di sana
Aku dan bulan bernasib sama
Sama-sama merasakan kerinduaan

Nyanyian bulan seolah menemaniku yang sedang merindu ini
Bulan dan aku merindukan kekasih hati
               
                                                                Madiun,2013

                                Kiamat tibakah ?

Genderang itu terlalu kencang
Sehingga semakin memacu detak jantung ini
Kiamat tibakah ?

Oh,bukan ternyata itulah derap kaki penguasa

Hei,bisakah kau hentikan sejenak kegiatan angkat senjatamu
Aku ngeri melihat moncong senjatamu
Telingaku sakit mendengar raungan maut itu
Jantung ini serasa berhenti setelah kau luluh lantakkan mereka di depan mataku

Hatimu membekukah tuan ?
Sehingga tak kau sadari bergelimpangan manusia depanmu ?
Genderang semakin kencang,Aku takut kiamat datang

                                                                Madiun,2013
                       


                              Merindu wanita itu

Hari ini,aku merindu wanita itu
Wanita yang dengan sapaan hangatnya ia dekap aku dalam kasih
Dengan senyuman sayangnya membuat hati ini semakin berkata
Kalau aku sedang merindu
Beribu mil jarak yang memisahkan
Membuatku semakin merindu padanya

Ibu,kukatakan padamu
Aku selalu merindumu,dan akan selalu merindumu
Akulah perindu wanita sepertimu ibu

                                           Madiun,2013

Ceritanya Nisa . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates