Senin, 04 Februari 2019




Bulan kedua di tahun 2019, seperti sudah sedikit terlambat untuk memulai menuliskan resolusi di 2019. Tapi lebih baik dituliskan daripada kamu benar-benar tak menuliskan resolusimu sama sekali. Setelah apa yang telah terjadi pada kita di tahun sebelumnya, tentu banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan. Pasti ada beberapa diantara kita pernah menuliskan resolusi pada tahun 2018 namun belum terlaksana, dan tahun ini adalah masanya kita untuk melanjutkan resolusi itu. 

Jadi apa definisi resolusi menurutmu? 
Menurut KBBI resolusi  ialah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal: rapat akhirnya mengeluarkan suatu. 


Aku pernah menulis “Kuliah S2” dalam resolusiku di 2017. Resolusi itu aku tuliskan karena satu bulan sebelum memasukin bulan 2017 aku menyelesaikan pendidikan sarjanaku. Belum terfikir untuk mulai bekerja, namun keinginanku untuk melanjutkan pendidikan langsung lebih kuat lagi. Aku ingin melanjutkan pendidikanku di salah satu lima kampus top di Indonesia. “ Kamu yakin akan diterima sa?” itu adalah salah satu pikiran jelek yang selalu melintas di pikiranku. Bukan tak mungkin mempengaruhi kesiapanku untuk melanjutkan pendidikan. Bahkan karena pemikiran itu aku sering kali pesimis dan merasa tak ada kesempatan bagiku untuk melanjutkan pendidikan. 

Jika niat saja tanpa usaha tentu tak akan membuahkan hasil, maka aku beranikan untuk menyiapkan satu persatu semua kebutuhan melanjutkan pendidikan. Semua butuh usaha dan do’a. Jika kamu pernah melihat seseorang yang kuliah di perguruan tinggi top atau bahkan mendapatkan pekerjaan yang mapan bukan karena tiba-tiba. Jauh sebelum kamu melihat hasilnya itu, dia sudah banyak mengorbankan semuanya dan mencurahkan usaha dan do’anya untuk mendapatkan itu semua. 

“aku tak percaya semua itu instan. Di balik kebahagiaan seseorang mendapatkan jenjang karir yang bagus, melanjutkan pendidikan di kampus top, ada seribu kali lipat usaha yang dilakukannya sebelum itu semua didapat” 
Enam bulan melakukan persiapan untuk melanjutkan pendidikan, rejeki melanjutkan pendidikan belum juga menghampiriku. Aku percaya dengan cara Tuhan membahagiakan hambanya. Bisa saja 2017 bukanlah masaku untuk melanjutkan pendidikan tapi masaku untuk melakukan hal yang lain. Memendam keinginan untuk melanjutkan pendidikan namun terus aku ingat bahwa kuliah S2 adalah salah satu resolusiku di 2017. Maka selamat datang dunia pekerjaan. Bekerja tidak semudah dan sesulit yang dibayangkan. Setiap kita pasti punya kemudahan dan kesulitan masing-masing. Dan jujur aku menikmati fase bekerjaku ini. Bertemu hal baru yang bahkan itu tak kutemui selama aku di jenjang perkuliahan, bertemu dengan lingkungan pertemanan yang baru lagi, dan bertemu dengan berbagai pola tingkah lainnya.

Bahkan mungking bagi kamu yang bekerja pernah mengalami hal ini, tertawa karena bekerja dan menangis karena bekerja juga. Menangis bukan karena kita lemah, tapi terkadang sering merasa sedih saat kerja keras yang kita lakukan tak mendapatkan apresiasi apapun. Tahukah kalian bahwa manusia memang cenederung senang saat hasil kerjanya diapresiasi meskipun hanya kata “terima kasih”. Satu hal yang aku dapatkan setelah masuk di dunia pekerjaan memang benar bahwa semua waktu yang kita lalui di dunia ini adalah pembelajaran.
  Semua kita adalah murid dan semua kita adalah guru” 
Hingga 2018 resolusi kuliah S2 hanya tertuang dalam tulisan, tapi bukan tak ada langkah yang aku lakukan. Di tahun 2018 beberapa kali rangakaian tes masuk perguruan tinggi aku ikuti, namun jika belum rezekimu maka kamu belum mendapatkan kesempatan itu. “kamu gak nangis sa?”  waw bohong kalau kukatakan tak ada air mata dibalik semua usaha ini, beberapa rekan kerjaku tahu persis bagaiman aku menangis saat aku belum mendapatkan kesempatan itu.

Harus ada yang dikorbankan karena aku tak bisa menjalani keduanya, maka selamat tinggal pekerjaanku. Tiga bulan sebelum berakhir 2018 aku menyudahi pekerjaanku dan kembali fokus pada persiapan melanjutkan pendidikanku. Setelah sebelumnya orangtua terkhusus mama sedikit keberatan aku melanjutkan pendidikan di luar negeri, maka lima kampus besar di Indonesia menjadi incaranku.


“sekali tes langsung diterima sa?” wah ya belum sih hihihihii. Mulai dari kampus di Jakarta, Bandung dan berakhir di Surabaya. Ternyata sedari 2017, Surabaya yang tak pernah masuk ke dalam daftar resolusiku justru di sinilah rezekiku. Aku tak pernah menghapus resolusi yang gagal pada tahun itu dan menjadikannya resolusi di tahun selanjutnya. Aku juga tak pernah membayangkan akan menetap di Surabaya untuk melanjutkan pendidikan ini bertemu lingkungan baru lagi di sini. Bahkan ini adalah momen pertama aku menginjakkan kaki di Surabaya dan menetap di Surabaya.






Terima kasih 2017, 2018 membuatku menjadi semakin siap lagi. Aku tak pernah meminta menjadi orang yang kuat, tapi aku meminta untuk bisa menjadi orang yang siap dengan apapun yang terjadi denganku ke depannya. Maka selamat datang 2019 dengan satu resolusi yang telah kutuntaskan untuk bisa melanjutkan pendidikan lagi.


Terus tuliskan resolusimu bukan hanya dalam tulisan tapi mulailah melakukan. Satu langkah yang kamu lakukan saat ini lebih berarti daripada kamu tak memulainya sama sekali.
Jadi apa resolusimu di 2019????

Ceritanya Nisa . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates