PESONA TAMAN SARI KERATON YOGYAKARTA
Akhirnya
Kota Gudeg terjelajahi. Memanfaatkan waktu yang tersisa menjelang kepulangan ke
Pekanbaru, akhirnya kuputuskan untuk mengunjungi wilayah Taman Sari. Bersama rekan
perjalananku, pukul sembilan pagi kami meninggalkan kostan, lokasi kami menginap
semalam dan bergegas memulai perjalanan kami hari itu. Kami yang menginap di
kawasan Wates, memilih menggunakan busway sebagai transportasi kami menuju kawasan Taman
Sari. Hanya dengan membayar Rp.3.500 dengan menggunakan busway kami akan sampai
di kawasan Taman Sari,
dan rute perjalanan juga tidak rumit cukup berganti
jurusan busway hanya satusekali. Saat memasuki halte Gramedia di kawasan Universitas Gadjah Mada
kami turun dan berganti busway untuk jurusan Malioboro.
Lebih
kurang satu jam perjalanan, akhirnya kami tiba di kawasan Malioboro. Kemudian
kami memilih turun di halte Malioboro III yaitu halte pemberhentian busway yang
terakhir sebelum akhirnya busway kembali ke rute semula. Keramaian kota Gudeg
mulai terlihat, beragam jenis ras dan suku kami lihat. Dari yang pengunjung warga
setempat, domestik seperti kami sampai pengunjung mancanegara semuanya terlihat
di kawasan Malioboro ini.
Tujuan
utama kami adalah Taman sari, maka kami menepis nafsu belanja yang mulai
menghampiri kami. Beruntung kami memiliki kenalan yang tentunya telah
mengetahui wisata Taman Sari yang bersedia menemani kami mengelilingi kawasan
Taman Sari. Dengan menggunakan becak sepeda carteran ( biaya Rp. 15.000/becak) yang
dapat ditemukan di sekitar keraton Yogyakarta kami menuju wisata Taman Sari.
Bila kita katakan saja pada para tukang becak tersebut kita ingin mengunjungi
Taman sari,maka mereka akan mengantar kita mengunjungi taman sari dan menunggu
perjalanan wisata kita di taman sari hingga selesai dan mengantarkan kita
kembali ke Keraton Yogya.
Explore, dimulai…
Perjalanan
Taman Sari dimulai, sebagai pengunjung wisata domestik maka kami membayar tiket Rp.
3.000/pengunjung. Bila membutuhkan tour guide maka dikenakan biaya Rp.10.000
hingga Rp. 20.000, namun karena kami telah membawa rekan yang mengetahui kawasan ini maka
kami tidak menggunakan jasa tour guide. Kawasan Taman Sari ini dulunya adalah
sebuah istana yang dikelilingi (segaran) danau buatan yang berdiri pada masa
Pangeran Mangkubumi. Istana ini didirikan dengan maksud menghormati jasa para
istri-istri Sultan yang telah membantu pada masa perperangan. Di tengah istana
ini tedapat sebuah danau buatan yang dulunya merupakan tempat pemandian yang
diperbolehkan hanya untuk Sultan dan keluarganya, yakni kolam pemandian
Taman Sari. Kolam pemandian ini terdapat tiga bagian, yakni: Umbul Kawitan (kolam
pemandian putri-putri raja),
Umbul Pamuncar ( untuk para selir) dan Umbul Panguras (untuk Raja).
Taman
sari ini dikelilingi dengan tembok-tembok besar yang masih berdiri kokoh dan
tetap menyimpan pesona keindahannya. Air kolam yang berwarna biru dan suara
percikannya menambah keindahan wisata ini. setelah menikmati suasana di sekitar
kolam tersebut kami melanjutkan ke bagian bangunan lainnya.
(doc: pribadi)
Setelah puas melihat Kawasan pemandian maka perjalanan selanjutnya adalah Pasanggrahan yakni sebuah gapura besar yang dominan dihiasi dengan ornamen bunga dan sayap burung ini menjadi pintu masuk bagi keluarga Sultan yang ingin memasuki kawasan Taman Sari. Namun, kami tidak memasuki gapura tesebut. Hanya berfoto sebentar didepan gapura besar tersebut kami lalu melanjutkan perjalanan kami ke Sumur Gumuling dan Gedung Kenongo. Melewati lorong-lorong penghubung antara Taman Sari dengan Keraton untuk menuju letak Sumur Gumuling tersebut. Lorong yang terlihat panjang dan lebar ini dulunya dimanfaatkan untuk berjaga-jaga apabila Keraton dalam keadaan genting. Tibalah kami di Sumur Gumuling,
Dengan
tujuan terakhir Gedung Kenongo yang terletak lebih tinggi dibanding bangunan
lainnya. Melalui lokasi ini,
kami dapat menyaksikan semua keindahan yang tersimpan di
kawasan Taman Sari ini. Puas dengan kesegaran air, menikmati langit biru
melalui Masjid Sultan dan menyusuri lorong-lorong panjang, kami mengakhiri
perjalanan wisata di Taman Sari dengan berfoto di kawasan Gedung Kenongo. (Lailanisa)
Note: ini adalah tulisan yang sudah menjadi draft sedari tahun 2015 dan akhirnya publish di tahun 2020 :"), maka foto merupakan kumpulan dari beberapa kali perjalanan penulis ke Taman Sari